Monday 17 October 2011

Nebulizer Omron NE-C28

Nebulizer Omron NE-C28 merupakan solusi tepat untuk mengatasi problema sesak nafas pada BALITA, ANAK, DEWASA maupun MANULA atau PASIEN yang harus dirawat secara rutin di rumah. Pemberian inhalasi melalui nebulizer harus menurut petunjuk dokter yang merawat dan dengan dosis yang tepat agar paru-paru pasien tidak basah yang akan menambah sesak dan parahnya kondisi pasien



NEBULIZER OMRON NE-C28 memiliki kecanggihan:
* Menggunakan teknik virtual (VVT) tanpa silikon.
* Aman untuk balita dan manula.
* Pemakaian obat lebih efisien.
* Laju nebulasi tinggi (0,4 mk/menit) sehingga durasi terapi optimal.
* Ukuran partikel halus (5um)
* Kapasitas Cairan obat 7 ml
* Garansi 12 bulan

Tuesday 4 October 2011

Ultrasound Gel

Wavelength Multi-Purpose Ultrasound Gel adalah merek yang paling populer dari gel USG. Medium viskositas gel ini adalah agen konduktif yang sangat baik untuk digunakan dalam USG terapi, pencitraan diagnostik, dan prosedur eksternal lain yang membutuhkan media yang tebal. Wavelength Multi-Purpose Gel memiliki sifat pelumas yang sangat baik dan akan menyebar secara merata mengering.

Fitur:
  • Tidak mengandung garam, alkohol, atau pewangi
  • Larut dalam air, formulasi hypoallergenic, bakteriostatik
  • Konduktif, non-korosif, greaseless dan tanpa pewarna
  • Disetujui oleh OEM produsen peralatan
  • Nyaman digunakan
  • Kemasan dapat didaur ulang
Ukuran: 250 ml (8.5 ons), 500 ml (16.9 ons), 1 liter (33.8 ons), 5 liter

Download MSDS produk in di sini

Syringe PUMP


Syringe pump merupakan salah salah satu peralatan elektromedis yang berfungsi untuk memasukkan cairan obat kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang stabil.
Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan mikro computer dan dilengkapi dengan system alarm yang menyeluruh.

Bagian Bagian Syringe Pump
Bagian-bagian pada Syringe Pump Type Terumo TE-311 antara lain :
  • Operation panel; yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk mengoperasikan syringe pump.
  • Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
  • Slit; merupakan celah untuk menempatkan syringe.
  • Slider Hook.
  • Cluth.
  • Slider.
  • Dial

Panel Pengoperasian (operation panel)
Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa bagian, antara lain:
1. Power Display; terdiri dari :
  • [AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe pump menggunakan
  • sumber AC ataupun DC
  • [BATTERY] indicator
2. Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan syringe pump.
3. Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun syringe pump type TE-311 ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya adalah (10, 20, 30, 40, 50 ml).
4. Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.
5. Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm diantranya:
  • Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika terjadi kemacetan pada proses pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.
  • Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang terdapat dalam syringe (suntikan) akan habis atau mendekati habis.
  • Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan dalam baterai lemah sehingga perlu dilakukan pengisian kembali (recharge).
  • (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Delivered) Display; berfungsi menampilkan aliran rata-rata / flow rate dalam dalam satuan ml/h.

PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIK

Deskripsi Singkat
Prosedur tetap pemeliharaan adalah standar baku mengenai langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan yang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus diikuti. Prosedur tetap pemeliharaan ini ditetapkan oleh direktur rumah sakit dan disusun berdasarkan service manual dan petunjuk lain yang terkait.
Kegiatan pemeliharaan terdiri dari pengecekan fungsi bagian-bagian alat, penggantian bahan pemeliharaan, pelumasan, pengecekan kinerja alat, penyetelan atau adjustment, kalibrasi internal dan pengukuran aspek keselamatan.
Dengan dilaksanakannya pemeliharaan secara berkala maka akan diperoleh hasil yang positif, yaitu:
  1. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai
  2. Usia teknis alat dapat tercapai
Prosedur Tetap Pemeliharaan
Prosedur tetap pemeliharaan merupan standar baku yang harus diikuti oleh teknisi elektromedik dalam melaksanakan pemeliharaan.
Prosedur tetap pemeliharaan disusun oleh teknisi elektromedik yang bertugas melaksanakan pemeliharaan alat.
Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan tanpa mengacu pada protap pemeliharaan adalah pelanggaran terhadap kode etik profesi.
Prosedur tetap pemeliharaan merupakan salah satu persyaratan akreditasi pelayanan rumah sakit, sehingga adanya prosedur tetap pemeliharaan sangat diperlukan oleh rumah sakit.

Prasyarat
Prasyarat yang harus dipenuhi pada pemeliharaan adalah :
  1. Kualifikasi SDM memadai, minimal STM terlatih, D2 elektromedik, D3 elektromedik teknisi tersebut harus tersertifikasi
  2. Alat kerja dan alat ukur lengkap. Alat kerja terdiri dari toolset elektronik dan toolset mekanik, tersedia. Alat ukur sesuai dengan masing-masing alat, tersedia. Alat ukur harus terkalibrasi .
  3. Dokumen teknis penyerta meliputi:
  4. Protap pemeliharaan dan pengoperasian alat serta service manual, tersedia.
  5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia.
  6. Apabila alat menggunakan catu daya listrik untuk pengoperasiannya, maka kotak kontak harus dilengakapi dengan hubungan pembumian , dengan nilai tahanan < 5 Ohm.
  7. Mekanisme kerja harus jelas.
  8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan
Apabila prasyarat tersebut tidak semuanya dipenuhi tetapi kegiatan pemeliharaan tetap dilakukan maka dapat dikatakan bahwa pemeliharaan alat tidak sesuai protap.

Persiapan
Persiapan adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum dilakukannya pemeliharaan, agar kegiatan pemeliharaan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan tidak ada kendala pada saat pelaksanaan pemeliharaan.
Tahap persiapan terdiri dari :
  1. Menyiapkan surat perintah kerja dari atasan pemberi tugas
  2. Menyiapkan formulir lembar kerja pemeliharaan, laporan kerja dan kartu pemeliharaan alat
  3. Menyiapkan dokumen teknis penyerta sesuai alat yang akan dipelihara
  4. Menyiapkan alat kerja dan alat ukur yang dibutuhkan dalam pemeliharaan (semua alat harus didata sehingga tidak ada yang hilang atau tertinggal dilokasi
  5. Menyiapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan meterial bantu
  6. Memberitahukan kepada pengguna alat yag akan dipelihara, tentang rencana dan jadwal pemeliharaan
Pelaksanaan pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan adalah sebagai berikut:
  1. Pendataan alat (perhatikan lembar kerja pemeliharaan)
  2. Pengecekan dan pembersihan seluruh bagian alat
  3. Pelumasan pada bagian-bagian alat yang bergerak
  4. Pengencangan /tightening
  5. Pengecekan bagian alat dan fungsi komponen
  6. Penggantian bahan pemeliharaan
  7. Pengecekan kinerja alat atau uji fungsi
  8. Penyetelan/adjustment
  9. Pengukuran aspek keselamatan (arus bocor, radiasi, tegangan lebih, dll)
Pencatatan
Setelah pemeliharaan selesai dilaksanakan, tahap berikutnya adalah pencatatan, yang terdiri dari:
  1. Isi formulir lembar kerja pemeliharaan. Pengisian formulir lembar kerja harus bertahap, sesuai tahap kegiatan pemeliharaan.
  2. Isi laporan kerja pemeliharaan. Gunakan format laporan yang baku
  3. Isi kartu pemeliharaan alat, yang menggantung pada setiap alat
  4. Pengguna alat menandatangani laporan kerja. Perhatikan hasil pemeliharaan apakah yang tertulis pada laporan kerja sesuai dengan kondisi alat saat itu.
Pengemasan
Sebelum meninggalkan lokasi alat, lakukan pengemasan supaya tidak ada barang yang tertinggal. Pengemasan dilakukan terhadap:
  1. Alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan catatan supaya tidak ada barang yang tertinggal/hilang
  2. Dokumen teknis penyerta, dirapihkan dan disusun dengan baik
  3. Kembalikan alat kerja, alat ukur, dan dokumen teknis penyerta kepada petugas di IPS RS.
  4. Bersihkan lokasi pemeliharaan dari barang-barang bekas dari tumpahan oli atau grease.
Pelaporan
  1. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada unit kerja pengguna alat dan pemberi tugas. Gunakan formulir laporan pemeliharaan yang sudah baku dan serahkan alat yang telah dilakukan pemeliharaan.
  2. Apabila hasil pemeliharaan, alat tidak dapat difungsikan, berikan saran tindak lanjut

INFUSION PUMP

1. Pengertian dan Fungsi Infusion Pump
Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena. Nama lain Inffusion Pump adalah alat infus

2. Komponen Alat
- Alarm control
- Pump sistem
- Sensor tetesan
- Kontrol gelembung udara
- Pengatur jumlah tetesan
- Display system

3. Prinsip Kerja
Buzzer drive / Buzzer volume variable circuit akan berbunyi dan digunakan sebagai sumber alarm.

Motor drive circuit, yang digunakan pada unit ini adalah motor stepper untuk motor penggerak, rasio dari motor tersebut adalah: PK244-01 4V : 2 phasa, 1,8˚ / step. Tegangan pada motor akan senantiasa dipilih pada masing-masing kecepatan digunakan untuk menstabilkan output putaran. Proses kenaikan tegangan motor dilakukan oleh tipe switching regulator untuk mengurangi kerugian tegangan yang hilang. Spesifikasi tegangan dapat dipilih yaitu sebanyak 32 step.

Nurse call I/O circuit, nurse call relay dikontrol oleh sinyal nurse call relay dari CPU atau signal run out of control stop.

Air in-line detection circuit, untuk mendeteksi keberadaan gelembung pada pipa atau selang pada infus pump, untuk mendeteksi the air in-line maka diigunakan ultrasonic sensor.

Delivery detection circuit, digunakan untuk mendeteksi berapa besar tetesan yang sudah dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada drip chamber dideteksi dengan infra red emitting element yang terletak pada drop sensor probe.

Occlusion detection circuit, rangkaian ini berguna untuk mendeteksi terjadinya penyumbatan saat terjadi tekanan internal pada selang keluaran, dimana pendeteksian secara mekank diatur pada bagian terendah dari fingger unit. Oclusion plunger yang menggunakan magnet akan mendeteksi posisi yang berubah dikarenakan oleh bergeraknya tabung/selang.

Door detection circuit, mendeteksi keadaan door, dimana akan terdeteksi oleh magnet yang dipasang pada pintu dan semua bagian element dihubungkan pada display circuit.

Fail safe circuit, berguna untuk mengetahui keadaan bekerjanya control circuit dan display circuit board CPU yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan bagian lain pada saat status operasi dengan CPU.

Hal yang perlu diperhatikan:
- Tegangan
- Jumlah tetesan / menit
- Display
- Control system
- Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
- Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

Cara memasang set infus pada infuse pump fresenius: